(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat sebaga
“Kamera yang kita jual itu kok nggak laku-laku ya, Yah?" Tanya si istri tiba-tiba, sesaat sesudah menyuguhkan secangkir kopi di atas meja.
“Iya ya, Bun? Padahal sudah usang ya kita jual online di beberapa media umum dan marketplace?” Jawab saya seraya meraih gagang cangkir. Sejurus kemudian, saya pun menyeruput kopi hitam yang ia suguhkan.
“Iya, sudah lima bulan ini. Kok susah banget lakunya ya? Masa iya sih, nggak ada satu pun pembeli yang tertarik dengan kamera kita?” Ia kembali bertanya sambil berlalu menghampiri si Zizi—putri kami—yang tengah bermain di depan televisi.
Saya menentukan membisu dan tidak menjawabnya. Beberapa pertanyaan pun tiba-tiba bergemuruh di benak.
Saya menentukan membisu dan tidak menjawabnya. Beberapa pertanyaan pun tiba-tiba bergemuruh di benak.
Kenapa sih jual produk secara online itu terkadang susah lakunya? Padahal, internet itu kan jangkauannya sangat luas dan tak pernah sepi? Kabarnya, dari total 7,7 miliar populasi insan di dunia, sebanyak 5,1 miliar di antaranya sudah memakai internet. We Are Social juga mengungkapkan, bahwa 9 dari 10 pengguna internet itu selalu mengakses situs e-commerce minimal sebulan sekali. Bahkan, 74% di antaranya melaksanakan pembelian produk dari situs e-commerce.
Tapi, kenapa sih produk yang kita jual secara online belum laris juga? Padahal, dari segi nilai, jumlah transaksi online yang terjadi juga tidak tanggung-tanggung, bukan? Terbukti, berdasarkan data yang dirilis Lori Lewis dan Chadd Callahan pada Maret 2019 yang lalu, sebanyak US$ 996.956 atau lebih dari Rp 14 miliar dihabiskan oleh pengguna internet untuk berbelanja online hanya dalam waktu 60 detik saja!
Angka-angka tersebut di atas, seharusnya bisa menjadi garansi tersendiri bagi semua penjual online, bukan? Pasalnya, masih cukup banyak ruang di internet yang bisa kita manfaatkan untuk menjual produk yang kita miliki. Jadi, meskipun ribuan penjual di luar sana menunjukkan produk yang sama persis dengan produk kita, semestinya produk kita tetap bisa laris terjual.
Tapi, kenapa produk yang kita jual terkadang tak kunjung dilirik pembeli ya?
Berbagai tanda tanya tersebut, risikonya mendorong saya untuk mencari rujukan perihal bagaimana bersama-sama cara gampang menjual barang secara online. Saat jualan secara online, Anda tentu ingin produk yang Anda jual gampang laris di pasar 'maya', bukan? Pastikan membaca goresan pena ini hingga titik terakhir ya!
Survey tersebut mengungkapkan bahwa 90% konsumen tetapkan melaksanakan pembelian sesudah melihat foto produk yang menarik. 83% konsumen membeli sesudah membanding-bandingkan harga. 76% konsumen tetapkan membeli sesudah mengetahui ongkos kirim. Dan, 73% konsumen tetapkan melaksanakan transaksi sesudah membaca ulasan produk.
Apa artinya? Ternyata, foto produk yang menarik itu lebih gampang untuk memikat hati pembeli daripada harga produk, ongkos pengiriman, dan bahkan ulasan produk!
Menurut rujukan yang saya baca, ada beberapa tips dasar untuk menciptakan foto produk yang menarik.
Pertama, buatlah foto produk terlihat higienis dan jernih. Caranya, gunakanlah warna putih ataupun polos sebagai background foto. Atau, Anda juga bisa berkreasi dengan beberapa warna lainnya sekaligus, asalkan tampak higienis dan jernih. Terbukti, background semacam ini bisa meningkatkan eksklusivitas produk yang kita jual di mata konsumen. Oh iya, ketika memotret, pastikan juga pencahayaan yang ada cukup anggun ya?
Kedua, buatlah foto produk terlihat terang dan tidak blur. Untuk mendapat hasil foto yang ibarat ini, ambillah foto dari jarak bersahabat dengan fokus lensa sempurna mengarah pada produk. Agar tidak mengganggu fokus terhadap produk, jangan lupa singkirkan terlebih dahulu objek-objek yang mengganggu di sekeliling produk, serta hindari pemakaian watermark ya, Guys!
Dan ketiga, pastikan foto produk menampilkan bagian-bagiannya secara detail. Misalnya saja untuk produk kamera, pastikan tombol-tombol serta bab kecil lainnya benar-benar terlihat, biar calon pembeli mempunyai bayangan secara terang mengenai produk tersebut.
Tapi, mempraktikkan tips-tips sebagaimana di atas kan tidak semudah membalikkan telapak tangan, Mas?
Yup, Anda benar! Untuk menciptakan foto produk kita benar-benar menarik, kita harus menguasai teknik fotografi produk atau product photography. Tapi jangan khawatir, kalau tak sempat atau memang belum punya waktu untuk mempelajari ilmu yang satu ini, Anda bisa mengikuti jejak saya, yaitu dengan menjual produk yang Anda miliki di Blibli.com.
Awalnya saya sempat menduga, untuk menjadi merchant Blibli itu ribet alasannya yaitu prosedurnya berbeda dengan ketika kita akan berjualan di marketplace lain. Namun, sesudah saya mencobanya sendiri, ternyata sangat gampang dan tidak seribet yang dibayangkan.
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya?
Pertama, saya membuka toko dengan cara mendaftarkan diri sebagai penjual. Asal tau saja, caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan mengisi data secara lengkap mulai dari info akun, info toko, hingga info administrasi.
Oh iya, ketika akan mendaftar sebagai merchant Blibli, jangan lupa siapkan terlebih dahulu dokumen yang akan diupload, yaitu foto KTP dan NPWP bagi Anda yang akan mendaftar sebagai Merchant Perorangan.
Oh iya, ketika akan mendaftar sebagai merchant Blibli, jangan lupa siapkan terlebih dahulu dokumen yang akan diupload, yaitu foto KTP dan NPWP bagi Anda yang akan mendaftar sebagai Merchant Perorangan.
Bagi sebagian orang, proses verifikasi tersebut mungkin memang akan terasa menyulitkan. Namun, bersama-sama tidaklah demikian. Pengalaman saya, proses verifikasi ini cukup gampang dan tidak memakan waktu hingga dua hari. Jikalau masih ada data-data yang kurang lengkap, pihak Blibli.com juga akan mengkonfirmasi melalui email biar kita segera melengkapinya.
Kuat dugaan saya, bahwa kamera tersebut diminati pembeli alasannya yaitu kemudahan gratis foto produk yang diberikan Blibli.com. Pasalnya, hanya dengan berganti foto produk saja, kamera DSLR itu sukses terjual dengan harga yang sama dengan yang saya tawarkan di 3 media umum dan 3 marketplace sebelumnya. Nah, Anda yang merasa produknya tak kunjung laris padahal sudah ditawarkan secara online, ada baiknya mencoba kemudahan gratis foto produk dari Blibli.com ini.
Jika kita mengpload produk di Blibli.com dengan metode ini, kita tidak perlu repot-repot mempersiapkan foto produk yang akan kita jual. Pasalnya, Blibli.com telah menyediakan foto produk yang menarik sekaligus info perihal spesifikasi produk. Caranya juga sangatlah gampang dan bisa dilakukan melalui dashboard Merchant Tool Application (MTA) ataupun Blibli App Seller yang sudah terinstall di smartphone.
Tenang, Anda tetap bisa menjual produk Anda di Blibli.com dengan menampilkan foto produk yang menarik. Caranya, yaitu dengan memanfaatkan kemudahan photoshoot dari Blibli.com. Fasilitas ini diberikan kepada seluruh merchant Blibli.com secara cuma-cuma alias gratis loh!
Nah, kalau ingin memanfaatkan kemudahan gratis photoshoot ini, Anda cukup mengirimkan email ke merchant.care@blibli.com. Selanjutnya, fotografer profesional yang disediakan Blibli.com pun siap untuk menciptakan foto produk Anda menjadi lebih menarik. Setelahnya, Anda tinggal menguploadnya ke Blibli.com baik secara satuan ataupun massal.
Sedangkan untuk menjual produk secara massal, kita cukup masuk ke hidangan “Produk”, kemudian pilih “Tambah Produk Bulk”. Selanjutnya, kita hanya perlu mengunggah file excel serta gambar-gambar yang sudah disimpan dalam ekstensi .zip. Jika file yang kita unggah sudah benar, kita akan dialihkan ke tab produk dan menunggu proses pengunggahan selesai. Agar semakin jelas, Anda bisa menyimak video perihal langkah gampang menayangkan produk di Blibli.com berikut ini.
Benar-benar mudah, bukan? Nah, sesudah produk yang akan kita jual terupload di Blibli.com, kita pun tinggal menunggu sejenak biar para calon pembeli melihat dan terpikat dengan produk yang kita tampilkan. Jika sudah ada konsumen yang melaksanakan pembelian, Blibli.com akan menginformasikan kepada kita bahwa ada pesanan gres untuk produk yang kita jual.
Benar-benar mudah, bukan? Nah, sesudah produk yang akan kita jual terupload di Blibli.com, kita pun tinggal menunggu sejenak biar para calon pembeli melihat dan terpikat dengan produk yang kita tampilkan. Jika sudah ada konsumen yang melaksanakan pembelian, Blibli.com akan menginformasikan kepada kita bahwa ada pesanan gres untuk produk yang kita jual.
Segera kemas produk sebaik mungkin, untuk kemudian kirimkan kepada pembeli melalui jasa pengiriman. Sampai di sini, kita pun tinggal menunggu pencairan dana dari Blibli.com masuk ke rekening kita.
Mudah sekali, bukan? Yuk, manfaatkan gratis foto produk di Blibli.com dan rasakan kemudahan berjualan online yang sesungguhnya!
Mudah sekali, bukan? Yuk, manfaatkan gratis foto produk di Blibli.com dan rasakan kemudahan berjualan online yang sesungguhnya!
***
- https://wearesocial.com/global-digital-report-2019
- https://twitter.com/OfficiallyChadd/status/1103308156082503680
- https://www.etsy.com/ca/seller-handbook/article/why-product-photography-is-important/147451496051
**Tulisan ini diikutsertakan dalam Blibli Seller Blog Competition dengan tema "Gratis Foto Produk dan Upload Foto Produk di Blibli.com"
Komentar
Posting Komentar