(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat se...
Sinopsis Thirty But Seventeen (STILL 17) Episode 22 Bagian 1Penulis Sinopsis : Dewi Chan
Setlaah mendatangi janji nikah pakpelatih, Chan menentukan untung pulang duluan. Sehingga Du sahabatnya menelponya “ kenoa kau pergi sendiri? Kamu mau makan Ohyang Jangyuk, kemarilah cepat rasanya sangat lezat lho dan jangan lama-lam”. Rayu Du. “Kalian makan saja duluan, saya mau pulang” jawab Chan.
Tiba-tiba ada sanak kecil yang menghampirinya “Ajusshi, Anda meginjak permen karet” tergur anak kecil itu. Lantas itu menciptakan sontak Chat kaget “Apa? Apa katamu?”.
“aku bilang Anda menginjak permen karet”
“Bukan, sebelum itu!”
Aajusshi?”
“Ya, saya terlihat seprti laki-laki sampaumur bukan? Aku terlihat tua, bukan? Kamu sungguh menggemaskan, terimakasih Nak!!”
Chan sengaja menunggu Soeri di halte “Dia seharusnya di sini sekaang. Pria sejati kan menawarkan pesonanya ketika memaki setelan jas. Rasanya saya mau menggunakan ini setiap hari. Bahkan mungkin ketika mendayung” ocehannya. Ketika Bus Seori datang, Shan bertingkah seolah tidak sengaja ada di daerah itu “Ahjumma!! Tidak saya sangka kita bertemu disini” teriaknya.
Melihat Chan yang berbeda Seori sangat terkejut dengan penampilan Chan yang terlihat begitu dewasa. Dengan bangganya Chan menyampaikan “Ya ampun, apa maksud Bibi?”. Dalam benaknya pun “pasti kami terlihat ibarat pasangan. Tentu saja, kau tidak memkai kaos yang sperti anak kecil lagi. Pasti tidak ada yang percaya usia kiat beda 11 tahun, dan berfikir kita pasangan yang serasi”
Muncullah seorang Ajumma “Nak, kau menjatuhkan kartumua” ucapnya pada Chan “Itu bukan milikku” Jawab Chan, maka ahjumma itu mengambarkan Soeri dan bertanya “ Kalu begitu, apa ini milik kakakmu?”
“Apa ? ia bukan kakakku” tegas Chan pad Ahjumma. “berarti ia bibimua?” tanya Ahjumma. Seori hanya bis atersenyum “Apsti ada yang menjatuhkan itu” ucapnya, dan berpamitan pada Chan sebab harus kembali kekantor. Chan Terlihat begitu sedih, mengingat perbedaan dengan Seori. Saat Seori memikirkan kerja, ia masih memikirkan sekolah.
Di kamarnya Chan berbaring mengingat wacana curhatan Woo Jin mengenai fotonya dengan Seori “ Ada yang mengira kau pasangan. Mungkin kami ibarat pasangan sebab seusia”. Chan pun berguman “ ia ibarat orang dewasa, bibi niscaya dewasa. Dia kan 11 tahun lebih tua”. Chan menginat mengenai permintaan yang diberika instruktur tim profesioanl, yang ketika itu berkata kalau ia harus berlatih dengan atlet sampaumur kalau ingin tumbuh cepat.
Sedangkan Seori gres samapi di kantor dengan membawa cemilany yang banyak untuk Staff “Seori kau memang yang terbaik”. “Kamu tidka perlu tiba di selesai pekan”. Malam harinya yang lain sduah pulang terlebih dahulus kecuali woo Jin. Lalu Seori menghampirinya dan bertanya “ kau belum mau pulang?”. “aku pulang sesudah minum ini” Jawab Woo Jin di lanjut bertanya “ Bukankah kau dilarang terlalu kecapean?”. “Aku baik-baik saja ketika ini. Aku sudah sembuh”.
Chan ingin tau dengan ceritanya “ Bagaimana kalian sanggup saling kenal?” tanya Chan
“ternyata kami pernah berlatih bersama untuk mengisi konser. Ia administrator ekspo dan bahkan mengadakn koser tunggal. Ia juga sudah menjadi perempuan yang luar biasa. Tapi, ku sanggup peluang yang cantik akan melaksanakan tang terbaik. Aku merasa akan melaksanakan yang terbaik” ujar Seori dengan antusias.
Woo Jin termangu menginat dialog dengan pemilik percetkan, ternyata ia tak sanggup mmebuat banner orang hilang kalau tidak ada foto, apalagi kejadiannya sudah lebih dari 11 tahunlalu. Jika banner di buat juga tida akan berguna.
Keseokan harinya ketika Seori berlatih mendadak langit mendung. Ia bergegas membereskan perlengkapan violinny dan berlar pulang. Tapi ia sempat meilihat ada seornga nenek yang duduk di dingklik taman dan untuk cepat pulang. Sangat sempurna hingga di rumah hujan turun dengan deras. Tapi Seori khawatir dengan Jennifer yang tidak membawa payung.
Sementara itu Jennifer gres seleseai memebreskan kediaman Hyung tae dan kebetulan Hyung Tae gres pulang dan bertemu. “Sudah usang tak bertemua. Kbar Anda baik” tanyanya dengan ramah “Ya waktu itu saya menyruh orang lain untuk menggantikan ku karea saya sakit dan tidak profesional, jadi maafkan aku” Jelas Jennifer. “Itu sebbanya Anda tak mendapatkan gaj ketika titu. Anda sebaiknya menerimanya”. “Aku tak sanggup menrimnaya”
“sudah saya duga, kau akan menolaknya. Klau begitu ini untukmu btol vitamin yang saya beli, ini sanggup promo beli 1 gartis 1”
“kalau begitu saya kan mendapatkan dengan sennag hati”
Hyung Tae ingin bertanya wacana identitas pekerja yang menggantikan Jennifer ketika it, tapi ia mengurungkan niatnya untuk mennayakannya. Baru saja berjaln beberapa langkah, mendadak turun hujan yang sangat deras. Untung saja Hyung Tae dayang denga mmebawa payung untuknya. Pada wkatu ersamaan Seori dalam perjalanan menjemput Jennifer.
Saat Seori hingga sayangnya Hyung Tae sudah berjalan menuju apartemen. "sedang apa disini? Tanya Jennifer “Syukurlah kau membawa payung, saya khawatir kau tak membanya” sapa Seori
“dokteryang menjadi majikanku gres saja tiba dan meminjamkan payungnya”
“Sungguh orang yang baik”
Komentar
Posting Komentar