(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat se...
Sinopsis Thirty But Seventeen (STILL 17) Episode 22 Bagian 2
Penulis Sinopsis : Dewi Chan
Chan berlatih sangat keras bersama timnya. Kali ini mereak banyak dipuji sebab kecepatan dan kekompakannya. Tapi ketika mau pulang kaki Chan mendadak terasa kaku dikala mau menaiki Bis. Sahabatnya pun tahu eksklusif menanyakan konsisinya, Chan hanya membalasnya dengan senyuman dan menyampaikan jikalau baik-baik saja.
Berbeda dengan Seori yang terlihat begitu fokus dalam latihannya. Ia tak sanggup bermain selaras dengan musik okestra. Ketika istirahat tiba, Rin mendekati Seori untuk berbincang “ Kamu harus bersemangat, dihentikan mengecewakan mereka yang akan tiba ke ekspo untuk menyaksikanmu”
“apa ? siapa ang akan tiba enyaksikanku?”
“Ku rasa akan banyak yang tiba untuk melihat bagaiman perjuangan kerasmua”
“Usaha kerasku?”
“aku seharsunya tak menyampaikan hal ini, ku kira kau sudah tahu problem ini”
“apa maksudmua?”
“Seori, ceritamu sangat spesial, walau kau tidka terpilih sebab sanggup bermainn violin, ini akan menjadi peluang yang baik untumu. Benar, bukan?”
Soeri pulang sempat teringat dengan perilaku Woo Jin yang sangat menentangnya ikut dalam pertunjukan. Kini aia paham ihwal alasannya kenapa Woo jin speerti itu. Presedir Byun menelpon wartawan, meminta untuk segera menrbitkan artikel ihwal Seori. Tapi, dikala itu woo Jin tiba menemuinya “Kita perlu bicara!"
“Kenapa kau tiba jauh-jauh ke kantorku? Hanya untuk mmeinta maaf”
“aku tak ada niatan untuk meminta maaf!”
“Ku rasa memang tidak, kau terlihat murka untuk meminta maaf”
“Berhentilah untuk menjalakan recanamu!”
Woo Jin menjeaskan hal yang ia kethaui ihwal rencana wangi Presdir Byun, yang hanya ingin menjula kisah Seori tanpa mempedulikan peraminan violinnya. Penuh dnegan emosi Woo Jin mengatan “ Andai tahi ekspo ini dekelola oleh penipu mcam kau, saya tak akan memulai proyek ini. Jika kau menerbitkannya, saya akan menghentikan produksi panggung. Kamu sanggup menggelar festiva; di lapangan tebuka!”
Dalam kantor Woo Jin merenungkan sikapnya selama ini pada Seori yang terlalu kasar, akrena membentaknya tanpa alasan yang pasti. Beberapa dikala kemudian Seori tiba dengan matanya yang berkaca-kaca. Suranya pun bergetar dan berkata “Kau sudah tau, makanya bilang sperti itu. Memangnya kau ini siapa menghentikanku? Kenapa menghentikanku? Karena ku penjual tiket? Pemain violin tragis yang gila siuman sehabis koma 10 tahun. Semua itu benar, kemudian kanpa ? apa salahnya menjual tiket dengan dongeng itu? Andai kau menghentikanku, kau pikita mau berterimakasih? Kau tak mempedulikannya jikalau mereka memanfaatkanku!
“Bisanya kau tak pedulai”
“aku tak peduli! Aku sanggup bermain violin dan bermain di panggung lagi. Mungkin pamanku yang meninggalku sanggup melihatku, dan sanggup kebali untukku. Lantas kenapa jikalau mereka memanfaatkanku? Aku tak keberatan. Aku rela di manfaatkan kanapa kau ikut campur? Kenapa?!”
“aku tak peduli! Aku sanggup bermain violin dan bermain di panggung lagi. Mungkin pamanku yang meninggalku sanggup melihatku, dan sanggup kebali untukku. Lantas kenapa jikalau mereka memanfaatkanku? Aku tak keberatan. Aku rela di manfaatkan kanapa kau ikut campur? Kenapa?!”
Sejenak melamun Woo Jin pun menyampaikan “Karena saya tak suka, saya benci apabila seseorang yang kusukai, maksudku saya paling benci jikalau perempuan yang ku cintai tersakiti”
Duh, episode kali ini bikin kita terharu ya. Apalagi dikala detik-detik terakhir, Woo Jin tanpa sengaja eksklusif mengungkapkan perasaannya begitu saja. Gimana gak Baper coba guys? emang bener kalau drama korea selalu buat orang greget dan penuh misteri. Nah, bagi Anda yang suka dengan sinopsis Thirty But Seventeen ini, silahkan like dan share ya, jikalau ada salah alur dongeng atau penulisan silahkan komentar dan kirim masukkannya. Gomawo
Komentar
Posting Komentar