(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat se...
Sinopsis Thirty But Seventeen (STILL 17) Episode 22 Bagian 2
Penulis Sinopsis : Dewi Chan
Mereka melanjutkan perjalanan pulang, ketika itu juga Jernnifer menjelaskan menganai hujan “ Saat gerimis, ukuran diameter air hujan sekitar 2 hingga 7 milimeter. Ukurannya lebih tebal daripada hujan biasa. Melihat air hujannya, ku rasa akan reda”. Bagaimana kau sanggup tau hal sepert ini? Jennifer kau tahu segala hal. Tanya Seori penuh dengan ke kaguman.
“aku hanya membacanya di sebuah buku”
“Kamu punya banyak buku di kamar. Kamu niscaya suka baca buku”
“aku tolong-menolong tidak membaca hanya sebab suka membaca”
Jennifer jadi teringat dengan kejadian masa lalunya kalau pada ketika itu beliau sedang mengalami kondisi yang sang terpuruk. Kebetulan ketika itu ia berada di perpustaakan. Jennifer beristirahat disana dan melihat pelajar yang di sebelahnya sedang asyik membaca buku. Paristiwa itu ia lwati dengan membaca banyak sekali buku “aku hanya membaca hurufnya saja. saya terus membaca apapun yang ada di depanu, dan menghabiskan waktu tanpa memikirkan hal lain” Jelasnya.
Tak usang kemudian Jennifer mendapatkan sms dari grup Orkestra yang berisi ‘Sregam untuk konser dengan atasan putih dan bawhan hitam, agang terlalu banyak menggunakan aksesoris, usahakn memkai sesuatu yang sederhana dan rapi’. Jennifer melihat rambut Soeri dan eksklusif mengajaknya ke salon. Tak lupa Soeri berterimakasih atas perawtan salon yang diberikan oleh Jennifer. “Shearunya saya potong ramut dengan uangku. Kamu juga habis potong rambut? Tapi rambutmu terlihat sama” ujar Seori.
“Tidak detail hal yang berbeda. Aku tidur duluan demi hari yang bersemnagat besok”.
Sementara itu Chan gres hingga rumah dan melihat penampilan Seori yang tampak berbeda “ Hei, rambut bibi.. Bibi terlihat sangat cantik!” puji Chan. “Jennifer mengajakku ke salon rambut sebab saya mau konser. Ngomong-ngomong kau masih berolahraga mesiki kini hari munggu?”
“kompetisi sebentar lagi”
“aku cemas sebab kau terlihat begitu memaksakan diri.”
“aku ingin sedikit lebih cepat”
“Lebih cepat? Kau harus sering berlatih olahraga supaya perahumu lebih cepat melaju”
“hmmmm selamat tidur”
Sementara itu Presdir Byun menyetujui rancangan tata panggung yang dibentuk Woo Ji. Langkahnya hanya meminta persetujuan dari Rin Kim untuk memulainya. Pak Byun izin sebentar untuk mengankat telpnnya. Tapi, yak usang kemudian petugas parki rmemanggil pemilik kendaraan beroda empat nomoe 4885, ternyata punya Pak Presdir Byun. “Biarkan saya saja yang memberikannya” Pinta Woo Jin.
Akan tetapi, Woo Jin tak sengaja mendnegarpercakapan rencan abusuk dari Byun. Ketika mereka kembali berkumpul Oo Jin memberikan kekesalannya “Sebaiknya Anda tak melaksanakan hal yang akan Anda sesali”Bentaknya. “spertinya ada yang kau sampaikan kepadku. Apa yang mau kau sampaikan?”
“Ku rasa Anda tau maksudku!”
“kamu sudah absurd ya? Ku rasa kita sedang tak beserla untuk berdiskusi. Kiata akn bica nanti! Ujar presedir Byun berjalan pergi meninggalkan ruangan.
Berbeda dengan Rin Kim yang sedang mengadakan sesi wawancara. Rin Kim dibentuk resah dengan pertanyaan wartawan menyinggung soal anggot gres di tim Orkestra.
Hal ini tekuak ternyata presedir Byun hanya memanfatkan kisah hidup Seori sebagai onjek yang mnarik perhatian penonon, sehingga tiketnya laris terjual. Setibanya dikantor tanpa menjelaskan alasannya Woo Jin eksklusif memarhai Soeri dan melarangnya untuk tampil di festival. “Acara itu menyulitkanku, kmau akan menciptakan perusahaan dalam problem sebab latiahan orkestamu dan lainnya!” dumel Woo Jin.
“Gong Woo Jin! Kenapa tiba-tiba? Kita sudah beres mendesain panggung untuk konser dan itu berkat pandangan gres Seori”
“Bukankah beliau seharunya bekerja untuk kita hingga ekspo usai? Apa festivalnya sudah usai?”
“Kenapa dadakan sekali?”
“Aku sudah bilang, ini akan menimbulkan malah di kantor, kau harus membatalkannya!”
“Aku tak melaksanakan apa pun untuk mengganggu pekerjaan Chaeum. Aku tiba pagi untuk mengerjakan tugasku sebab tak mau mmebuat problem gara-gara latihan. Aku melaksanakan yang terbaik dalam menciptakan konser klasik. Kamu bilang saya sangat mebantu. Apabial belum cukup, saya akan bekerja keras dan tiba lebih pagi lagi melaksanakan apa yang kau mau meskipun harus kurang tidur. Aku gak paham, kau kok sanggup menyampaikan dadkan gini. Aku gak ngerti”
“Aku tidak peduli kau mengerti atau tidak, pokoknya harus berhenti!”
“Tidak! Aku gak sanggup behenti begitu saja, saya harus berlatih!”
Seori eksklusif pergi meninggalkan Woo Jin dengan tergesa-gesa, walay sempat terduduk lesu sebab resah dengan keadaan ketika ini. Sedangkan Woo Jin hanya sanggup menatap lirih saja. kemudian Hee Su meghampiri Woo Jin untuk mencari klarifikasi yang tolong-menolong “Ada apa? Woo Jin yang ku kenal selama dari 10 tahun tak menyerupai ini. Pasti ada aslasannya, ceritakan saja padaku. Akau harus tau apa meinta maaf atau membatalkan proyek in!?” Woo Jin tak menjawab hanya membisu saja, Hee Su melanjutkan petanyaannya “Baiklah. Cukup jawab pertanyaan ini. Ada alasannya atau tidak?”
“Ada”
“Ya, tentu saja. kau tidak gila, beritahu alasaannya apa agar masuk akal?”
“iya” jawab ingkat Woo Jin
“Baiklah, saya tak akan menyakan lagi sebab tahu kau gak bakal jawab. Tapi aabila saya tak mengerti sehabis mempelajari alsaannya, tamatlah kamu!”
“Baiklah”.
Komentar
Posting Komentar