(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat se...
“Witing tresno jalaran saka kuliner. Begitulah Nak, pepatah Jawa versi pelesetan yang menggambarkan alasan kenapa Bapak dan sebagian orang itu mengasihi Jogja”, kata saya kepada putri semata wayang, si Zizi, ketika kami melangkah menuju Grha Pradipta Jogja Expo Center, pada Sabtu pagi, 23 Februari 2019.
Meski pelesetan, berdasarkan saya, pepatah ini ada benarnya juga loh. Faktanya, banyak sekali kan orang-orang yang mengasihi Jogja alasannya yaitu masakan alias masakannya? Ya, Jogja memang mempunyai keragaman masakan khas yang bisa memanjakan pengecap para penikmatnya. Keragaman masakan yang dimilikinya juga menjadi potret kekayaan lain dari provinsi seluas 33.186 km persegi ini, selain alam dan budaya tentunya. Maka, tidaklah berlebihan kalau kemudian banyak orang yang mengatakan, bahwa Yogyakarta merupakan salah satu surganya masakan di Nusantara.
(Jogja, surganya masakan di Nusantara/ Dok. Pribadi)
Oleh alasannya yaitu itu, ketika mengetahui ada event Jogja Halal Food Expo 2019 digelar, istri dan si Kecil pun eksklusif saya ajak untuk ikut serta. Khusus bagi si Kecil, momen ini akan menjadi wisata masakan pertamanya di Yogyakarta. Melalui event Jogja Halal Food Expo 2019 ini, saya akan mengenalkan pada si Kecil ihwal makanan-makanan khas dari tempat ini.
(Rupanya Zizi masih resah kenapa ia diajak kemari/ Dok. pribadi)
Jogja Halal Food Expo 2019 merupakan salah satu rangkaian program yang dilaksanakan dalam rangka mensukseskan event pariwisata Jogja Heboh 2019. Acara yang digawangi oleh Kadin DIY, ASITA DIY, PHRI DIY dan banyak sekali stakeholders yang ada di Yogyakarta ini digelar di Grha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.
(Jogja Halal Food Expo merupakan bab dari Jogja Heboh 2019/ Dok. Pribadi)
Dalam event yang dibuka semenjak hari Rabu, 20 Februari sampai Minggu, 24 Februari 2019 ini dihadirkan kurang lebih 120-an stand produk, baik dari restoran, perhotelan, maupun pelaku ekonomi kreatif dari sektor kuliner. Sebagian besar dari mereka yaitu UMKM yang menjadi binaan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta yang pengelolaannya berada di bawah Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta.
Peran PLUT-KUMKM DI Yogyakarta memang begitu terasa dalam event Jogja Halal Food Expo 2019 ini. Terlihat dari stand-standnya yang menjajakan produk-produk yang hampir semuanya memikat hati. Namun, di antara sekian banyak produk yang dijajakan tersebut, yang paling saya buru yaitu gudeg. Ya, bagi saya, selalu ada yang kurang ketika berkunjung ke Yogyakarta tanpa merasakan anggun dan gurihnya sajian masakan legendaris Yogyakarta yang satu ini.
(Gudeg, salah satu masakan khas Yogya yang melegenda/ Dok. Pribadi)
(Namanya anak-anak, dikenalkan gudeg, malah minta bakso/ Dok. Pribadi)
Selain gudeg, masakan lain yang paling kami cari ketika Jogja Halal Food Expo 2019 yaitu wedang uwuh. Bagi saya, wedang uwuh itu sangat unik. Ya, kata ‘wedang’ dalam bahasa Jawa artinya yaitu minuman, sedangkan ‘uwuh’ berarti sampah. Namun, bukan berarti sampah yang dijadikan minuman. Melainkan, dinamakan wedang uwuh, alasannya yaitu minuman ini memang dibentuk dari banyak sekali dedaunan yang dikeringkan sehingga menyerupai sampah.
(Wedang uwuh, warisan para raja Mataram/ Dok. Pribadi)
Nah, meskipun namanya wedang uwuh, namun minuman berwarna merah ini ternyata sangat legendaris loh. Konon, minuman yang mempunyai rasa anggun dan pedas, serta beraroma harum ini yaitu warisan para raja Mataram. Adapun manfaatnya, selain bisa menghangatkan badan, minuman ini juga efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Mantap, kan?
Usai berburu gudeg dan wedang uwuh, kami berkeliling untuk merasakan beberapa masakan yang ada di Jogja Halal Food Expo 2019. Selain beraneka ragam dan harganya ramah di kantong, masakan khas Yogyakarta, baik kuliner dan minumannya, memang mempunyai cita rasa yang tinggi. Itulah alasan kenapa provinsi yang berbatasan dengan Jawa Tengah dan Samudra Hindia ini menjadi salah satu tempat di Nusantara yang layak disemati dengan gelar surganya kuliner.
Nah, kalau Yogyakarta yaitu salah satu surganya masakan di Nusantara, maka bagi saya, event Jogja Halal Food Expo 2019 ini menjadi miniatur nirwana masakan di Yogyakarta. Bagaimana tidak, ada banyak sekali produk masakan yang dijajakan dalam event ini. Mulai dari kuliner tradisional menyerupai mendoan dan gulali jadul rambut nenek, sampai makanan-makanan kekinian menyerupai takoyaki dan aneka kuliner ringan anggun brownies.
(Generasi 90-an niscaya kenal dengan masakan yang satu ini ya?/ Dok. Pribadi)
Menu kulinernya juga semakin lengkap dengan hadirnya berbagai makanan ringan menyerupai bakpia, telur gulung, sempol ayam, pentol pedas, dan banyak sekali keripik, sampai makanan-makanan berat menyerupai sego sambal belut, bakso, mie ayam, cumi-cumi bakar, dan gudeg Yogya. Selain makanan, di Jogja Halal Food Expo 2019 juga tersedia banyak sekali minuman kemasan menyerupai aneka teh, kopi, dan wedang uwuh yang bisa dibawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh.
(Salah satu stand yang menjajakan kopi dari lereng Merapi/ Dok. Pribadi)
Selain sanggup semakin mempopulerkan masakan halal sebagai salah satu gaya hidup bagi masyarakat, melalui Jogja Halal Food Expo 2019, kita semua tentu berharap semoga daya beli masyarakat semakin meningkat, sehingga UMKM yang bergerak di bidang masakan pun semakin berkembang.
(Jika daya beli masyarakat meningkat, UMKM pun akan berkembang pesat/ Dok. Pribadi)
Lebih dari itu, melalui Jogja Halal Food Expo 2019, diperlukan wisata masakan Yogyakarta juga semakin menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Sebagaimana saya yang selalu tertarik untuk icip-icip banyak sekali masakan Yogyakarta. Sehingga, alasannya yaitu terlalu asyiknya, tak terasa waktu pun begitu cepat berlalu, dan kami pun harus segera berkemas-kemas untuk pulang ke rumah.
Kunjungan ke Jogja Halal Food Expo 2019 ini tentu akan menjadi pengalaman wisata masakan yang berharga bagi si Kecil, Zizi. Sebelum keluar dari area Hall A Jogja Expo Center (JEC), dengan besar hati saya pun menyampaikan kepadanya, “Nak, inilah Jogja, surganya masakan di Nusantara!
***
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog "Jogja Surganya Kuliner".
Komentar
Posting Komentar