(Image Source: www.lenovo.com) Ada banyak cara yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan sebuah promosi barang atau jasa. Seperti contohnya dengan mengadakan event yang secara tidak pribadi juga sanggup dipakai untuk mempromosikan produk tertentu. Bisa juga dengan melaksanakan acara sosial yang didukung dengan memakai kelebihan yang dimiliki oleh barang-barang tertentu. Lenovo sebagai salah satu perusahaan teknologi yang banyak memproduksi barang elektronik termasuk yang juga sering mengadakan event dan melaksanakan kegiatan promosi. Ada banyak kegiatan dari Lenovo yang sanggup kita ikut hanya dengan bermodalkan laptop saja. Berikut ini beberapa event dan kegiatan promosi seru yang pernah bahkan rutin dilakukan oleh Lenovo, khususnya di Indonesia. Turnamen E-Sports Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang juga pernah menjadi sponsor dalam penyelenggaraan turnamen E-Sports. Sponsorship Lenovo dalam hal ini secara tidak pribadi juga sanggup bermanfaat se...
Sekilas, memang tak ada yang istimewa dengan bengkel kendaraan beroda empat yang terletak di Jl. Raya Solo-Klaten Km. 4, Kabupaten Klaten ini. Tak ubahnya bengkel-bengkel kendaraan beroda empat pada umumnya, bengkel ini juga melayani jasa perbaikan mobil, mulai cat oven, body repair, sampai restorasi kendaraan beroda empat menyerupai biasanya. Namun siapa sangka, kalau di dalam bengkel yang diberi nama Kiat Motor inilah, penemuan kendaraan yang akan memudahkan aneka macam pekerjaan masyarakat desa pertama kali muncul.
Alat Mekanis Multiguna Pedesaan atau AMMDes, demikianlah kendaraan ini kerap disapa. Kendaraan yang resmi diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada ketika pembukaan GIIAS di ICE BSD City, Tangerang awal Agustus 2018 yang kemudian ini seketika mencuri perhatian publik. Pasalnya, kendaraan pedesaan ini merupakan karya anak bangsa dengan sekitar 70 persen spare part yang digunakannya ialah komponen lokal.
Adalah Sukiyat, Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia yang menjadi inisiator di balik keberadaan AMMDes. Pria kelahiran Klaten, 22 April 1957 ini tentu sudah tidak abnormal lagi di telinga. Ya, ia pernah terkenal berkat kemunculan kendaraan beroda empat Esemka di sekitar tahun 2012 silam. Meski pada akhirnya, planning produksi massal kendaraan beroda empat jenis SUV (sport utility vehicle) tersebut tak juga kunjung terlaksana sampai kini alasannya ialah terkendala aneka macam hal.
Beruntung, Sukiyat ialah langsung yang tekun dan kreatif. Ia pun terus memutar otak demi terwujudnya mimpi untuk membuat kendaraan yang sanggup dibanggakan sebagai produk dalam negeri. Hingga pada tahun 2017 yang lalu, lahirlah tiga prototype Moda Angkutan Hemat Pedesaan atau yang sering dikenal sebagai Mahesa Nusantara.
Sayang, nasib Mahesa Nusantara ternyata tak jauh beda dengan pendahulunya. Kendaraan pedesaan yang dilengkapi dengan alat untuk mengoperasikan mesin-mesin pertanian itu juga tak kunjung diproduksi secara massal. Hingga kini, ketiga prototype Mahesa Nusantara tersebut masih sebatas menjadi koleksi langsung di bengkel kendaraan beroda empat yang terletak di wilayah Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten itu.
Seolah tak pernah patah arang, Sukiyat pun terus menyebarkan prototype Mahesa Nusantara. Hingga akhirnya, lahirlah kendaraan generasi ketiga, yaitu AMMDes yang dibutuhkan benar-benar berkhasiat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa, sekaligus mengembalikan Indonesia sebagai bangsa yang berswasembada pangan.
Kaki-kakinya dibekali dengan suspensi double arm di bab depan dan trailing arm di bab belakang. Untuk pengereman, AMMDes juga sudah mengadopsi sistem disc brake pada empat rodanya, lengkap dengan bun mud terrain (MT) yang berukuran 185/80 R 13. Mesin diesel AMMDes bertenaga 14 daya kuda pada putaran mesin 2.400 rpm. Dengan modal mesin tersebut, AMMDes diyakini bisa untuk mengangkut beban mencapai 700 kilogram.
Tak hanya untuk mengangkut barang bawaan, sesuai filosofinya sebagai alat mekanis “multiguna”, kolam belakang AMMDes ini ternyata juga bisa diaplikasikan untuk menampung aneka macam mesin, mulai mesin genset, pompa air, penggiling padi, mesin pemutih beras, sampai mesin penjernih air. Pilihan mesin tersebut bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan petani, nelayan, pemilik kebun, serta masyarakat desa lainnya.
Keberadaan AMMDes ini nantinya dibutuhkan sanggup membantu Kelompok Usaha Bersama (KUB), Gapoktan, Bumdes, Koperasi Unit Desa (KUD), kelompok petani dan nelayan, serta profesi masyarakat desa lainnya dalam meningkatkan produksi hasil panennya, sekaligus mempercepat distribusi hasil panen dari desa ke kota.
Hasil memang tak pernah menghianati usaha. Inovasi dan kerja keras Sukiyat dalam membuat AMMDes menerima apresiasi dari PT Astra melalui dua anak perusahaannya, yaitu PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa. Terbukti, melalui sebuah jalinan kerja sama, PT Kiat Inovasi Indonesia dan kedua anak perusahaan PT Astra itu hasilnya tetapkan untuk mendirikan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) sebagai perancang serta produsen AMMDes, dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) sebagai distributornya.
Lantas, berapa asumsi harga jual AMMDes? Ketika ditanya, Sukiyat hanya mengatakan rambu-rambu bahwa si Mungil yang multifungsi ini akan dipasarkan di kisaran harga 70 Juta. Untuk memesannya, bisa dilakukan mulai dari kini dengan cara menghubungi agen resminya, yaitu KMWD yang ada di Citeureup, Cikarang ataupun kantor pusatnya yang berada di Klaten, Jawa Tengah.
Terkait cara pembayaran, masyarakat petani rasanya juga tak perlu khawatir merasa berat dengan angka 70 Juta tersebut. Pasalnya, tak hanya secara tunai saja, AMMDes juga bisa dibeli secara kredit melalui Astra Credit Companies (ACC) dari PT Astra Sedaya Finance. Ya, salah satu bab dari Astra Financial yang menjadi sponsor GIIAS 2018 ini telah berkonstribusi kasatmata dengan mengatakan pembiayaan kendaraan segala merek, termasuk AMMDes KMW ini.
Nah, sebelum masyarakat membeli AMMDes melalui ACC ini ada satu hal yang dihentikan ditinggalkan, yaitu melaksanakan perhitungan kredit melalui Simulasi Kredit ACC terlebih dahulu. Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melaksanakan perhitungan ini ialah harga kendaraan, uang muka, jangka waktu yang akan diambil, suku bunga kredit kendaraan, serta biaya-biaya lainnya. Dengan melaksanakan perhitungan kredit tersebut, maka akan diketahui asumsi angsuran bulanan, sehingga masyarakat benar-benar tidak terbebani dalam pembelian AMMDes ini.
Syarat-syarat untuk mengajukan kredit AMMDes di ACC ini juga tidak terasa ribet dan berbelit-belit. Komitmen ACC untuk selalu berinovasi dan meningkatkan pelayanannya sudah niscaya akan menjadi garansi akomodasi bagi setiap pelanggannya. Terlebih, kini ACC telah mempunyai aplikasi mobile ACC YES! (Your Easy Solution), sehingga transasksi kendaraan apapun, termasuk AMMDes menjadi semakin gampang dan praktis. Tertarik untuk membeli AMMDes melalui ACC? Tunggu sampai awal 2019 ya?
Alat Mekanis Multiguna Pedesaan atau AMMDes, demikianlah kendaraan ini kerap disapa. Kendaraan yang resmi diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada ketika pembukaan GIIAS di ICE BSD City, Tangerang awal Agustus 2018 yang kemudian ini seketika mencuri perhatian publik. Pasalnya, kendaraan pedesaan ini merupakan karya anak bangsa dengan sekitar 70 persen spare part yang digunakannya ialah komponen lokal.
Adalah Sukiyat, Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia yang menjadi inisiator di balik keberadaan AMMDes. Pria kelahiran Klaten, 22 April 1957 ini tentu sudah tidak abnormal lagi di telinga. Ya, ia pernah terkenal berkat kemunculan kendaraan beroda empat Esemka di sekitar tahun 2012 silam. Meski pada akhirnya, planning produksi massal kendaraan beroda empat jenis SUV (sport utility vehicle) tersebut tak juga kunjung terlaksana sampai kini alasannya ialah terkendala aneka macam hal.
Sukiyat, inisiator di balik AMMDes/ Dok. Pribadi
Sayang, nasib Mahesa Nusantara ternyata tak jauh beda dengan pendahulunya. Kendaraan pedesaan yang dilengkapi dengan alat untuk mengoperasikan mesin-mesin pertanian itu juga tak kunjung diproduksi secara massal. Hingga kini, ketiga prototype Mahesa Nusantara tersebut masih sebatas menjadi koleksi langsung di bengkel kendaraan beroda empat yang terletak di wilayah Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten itu.
Tiga prototype Mahesa Nusantara di bengkel Kiat Motor/ Dok. Pribadi
“Generasi pertama itu Kiat Esemka. Yang kedua, Mahesa Nusantara. Nah, AMMDes ini ialah generasi yang ketiga atau yang terbaru,” kata Sukiyat beberapa waktu yang lalu, ketika saya berkesempatan mengintip AMMDes di bengkel Kiat Motor miliknya.Desain AMMDes ini sekilas menyerupai dengan pickup, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Dimensi panjangnya 358 cm, dengan lebar hanya 137 cm, dan tinggi 190 cm. Kabinnya bisa diisi dua orang penumpang, sementara di bab belakang terdapat kolam yang berfungsi mengangkut barang. Meskipun mungil, namun kendaraan ini diklaim cukup mumpuni untuk membantu acara sehari-hari para petani dan masyarakat desa lainnya.
Meskipun mungil, tapi AMMDes sangat mumpuni/ Dok. Pribadi
Tak hanya untuk mengangkut barang bawaan, sesuai filosofinya sebagai alat mekanis “multiguna”, kolam belakang AMMDes ini ternyata juga bisa diaplikasikan untuk menampung aneka macam mesin, mulai mesin genset, pompa air, penggiling padi, mesin pemutih beras, sampai mesin penjernih air. Pilihan mesin tersebut bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan petani, nelayan, pemilik kebun, serta masyarakat desa lainnya.
Uji coba AMMDes dengan mesin penjernih air/ Dok. Kiat Motor
Hasil memang tak pernah menghianati usaha. Inovasi dan kerja keras Sukiyat dalam membuat AMMDes menerima apresiasi dari PT Astra melalui dua anak perusahaannya, yaitu PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa. Terbukti, melalui sebuah jalinan kerja sama, PT Kiat Inovasi Indonesia dan kedua anak perusahaan PT Astra itu hasilnya tetapkan untuk mendirikan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) sebagai perancang serta produsen AMMDes, dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) sebagai distributornya.
"Ya, kita (Kiat Inovasi Indonesia) itu 49 persen, Astra 51 persen,” kata Sukiyat menjelaskan.Untuk memproduksi AMMDes secara massal, PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia ketika ini tengah menunggu perizinan-perizinan dari Kementerian Perhubungan. Perizinan tersebutkan ditargetkan akan keluar pada bulan November 2018, sehingga direncanakan pada awal 2019 mendatang, AMMDes dengan merek KMW ini benar-benar sudah diproduksi secara massal dan siap dipasarkan kepada masyarakat.
Setelah diluncurkan Presiden Jokowi, AMMDes siap untuk diproduksi massal awal tahun depan/ Dok. Kiat Motor
Terkait cara pembayaran, masyarakat petani rasanya juga tak perlu khawatir merasa berat dengan angka 70 Juta tersebut. Pasalnya, tak hanya secara tunai saja, AMMDes juga bisa dibeli secara kredit melalui Astra Credit Companies (ACC) dari PT Astra Sedaya Finance. Ya, salah satu bab dari Astra Financial yang menjadi sponsor GIIAS 2018 ini telah berkonstribusi kasatmata dengan mengatakan pembiayaan kendaraan segala merek, termasuk AMMDes KMW ini.
Bersama AMMDes, si Mungil yang multifungsi/ Dok. Pribadi
Syarat-syarat untuk mengajukan kredit AMMDes di ACC ini juga tidak terasa ribet dan berbelit-belit. Komitmen ACC untuk selalu berinovasi dan meningkatkan pelayanannya sudah niscaya akan menjadi garansi akomodasi bagi setiap pelanggannya. Terlebih, kini ACC telah mempunyai aplikasi mobile ACC YES! (Your Easy Solution), sehingga transasksi kendaraan apapun, termasuk AMMDes menjadi semakin gampang dan praktis. Tertarik untuk membeli AMMDes melalui ACC? Tunggu sampai awal 2019 ya?
***
#AstraFinancial
Komentar
Posting Komentar